Apply to the whole worksheet. Terms of use Privacy policy Cookies configuration Report copyright infringement Contact. This website uses cookies We and our advertising partners use cookies and other tracking technologies to improve your browsing experience on our website, to show you personalized content and targeted ads, to analyze our website traffic, and to understand where our visitors are coming from.
You can find more information and change your preferences here. Make interactive worksheets. Video tutorial. Get started. Beberapa pendapat tersebut ialah sebagai berikut:. Bahkan beliau sendiri yang melahirkan melalui sejumlah hadits yang diucapkan, yakni hadits riwayat Abu Daud dan hadits riwayat Turmudzi. Adapun mengenai keabsahan hadits tersebut telah pula kita jelaskan, yaitu kendatipun pada dasarnya hadits itu dhaif lemah , misalnya, namun karena banyak riwayatnya, maka satu sama lainnya saling menguatkan.
Dengan demikian, status hadits-hadits tersebut berubah menjadi kuat. Dalam sejarah diterangkan bahwa pada tahun tersebut Saidina Hasan bin Ali ra. Meletakkan jabatannya sebagai khalifah dan menyerahkan kepada Saidina Muawiyah bin Abu Sufyan dengan masud hendak menciptakan kesatuan dan persatuan jamaah islamiah, demi menghindari perang saudara sesama Islam. Aliran Salafiah tradisional.
Akidah Islamiah pada masa-masa tersebut sangat sederhana. Mereka menerima berdasarkan iman, ikhlas dan yakin, tanpa memerlukan argumentasi logika dan filosofis. Karena pada masa itu memang belum dikenal ilmu logika. Hal itu menimbulkan kesan bahwa seakan-akan kaum salafiah kaku dan picik dalam memahami konsepsi Islam, terutama dalam konteks akidahnya. Mereka kurang memberikan kontribusi kepada akal rasio. Sebagai contoh:. Al-Mulk: Kata langit disini tidak boleh ditakwilkan dimaknai kepada arti lain, misalnya tempat yang tinggi.
Aliran Khalaf Konvensional. Telah dijelaskan pada bagian yang lalu bahwa aliran khalaf konvensional ada dua macam. Pertama, aliran yang amat berlebihan dalam mengkultuskan akal. Menurut pengikut aliran itu, tanpa wahyu pun manusia mampu mengenal Al-Khaliq dan mampu pula membuat syariat dengan bantuan akal sendiri.
Aliran ini dikenal dengan Muktazillah supperrasionalisme sebagaimana yang diterangkan di depan. Kedua, aliran yang menempatkan akal sebagai mitra wahyu. Akal dan wahyu saling mendukung kecuali dalam beberapa kasus tertentu. Dalam hal tertentu akal tidak cukup mampu memahami wahyu karena keterbatasannya. Oleh karena moderatnya, maka mazhab itu banyak pengikutnya. Faktornya adalah sebagai berikut:. Dalam sejarah perkembangannya Ahlussunnah Wal Jamaah selalu dinamis dalam menjawab perkembangan zaman tetapi tetap memegang prinsip dalam mengamalkan ajarannya.
Bidang aqidah. Ia Esa, tidak terbilang dan tidak memiliki sekutu [8]. Pilar yang kedua adalah Nubuwwat , yaitu dengan meyakini bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada para Nabi dan Rosul sebagai utusannya. Sebuah wahyu yang dijadikan sebagai petunjuk dan juga acuan ummat manusia dalam menjalani kehidupan menuju jalan kebahagiaan dunia dan akhirat, serta jalan yang diridhai oleh Allah SWT.
Dia adalah Rasul terakhir, yang harus diikuti oleh setiap manusia. Dan mereka semua akan dihitung hisab seluruh amal perbuatan mereka selama hidup di dunia. Mereka yang banyak beramal baik akan masuk surga dan mereka yang banyak beramal buruk akan masuk neraka.
Sebagai sumber hukum naqli posisinya tidak diragukan. Sign Up. Upcoming SlideShare. Pengenalan kepada ahli sunnah wal jamaah. Embed Size px. Start on. Show related SlideShares at end. WordPress Shortcode. Share Email. Top clipped slide. Download Now Download Download to read offline. Ahmad Zaki Abdul Latiff Follow. Senior Lecturer at UiTM. Islah Ijtima'iyy: Menyelami Pendekatan 2 Umar. Wahdatul Fikr dan Wahda Ijtimia'iy. Sumbangan Sains Islam. Pentadbiran Masjid Secara Profesional. Pengurusan Harta Wakaf di Malaysia.
Terimakasih infonya sangat membantu salam Aqiqah Jogja. Posting Komentar. Januari 11, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya, sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Cirebon, Desember BAB I. Aqidah pada masa Nabi adalah aqidah paling bersih, yaitu aqidah islam yang sebenaranya, karena belum tercampur oleh kepentingan apapun selain hanya karena Allah SWT. Selain itu umat terbimbing langsung oleh Nabi, sehingga dalam memahami agama tidak terjadi perbedaan. Kemudian, aqidah pada masa sahabat masih sama dengan zaman Nabi, belum membentuk sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri apalagi membentuk sebuah nama tertentu, maupun aliran-aliran pemikiran tertentu.
Berbicara masalah aliran pemikiran dalam Islam berarti berbicara tentang ilmu kalam. Perbedaan yang muncul pertama kali dalam Islam bukanlah masalah teologi, melainkan bidang politik.
Kemudian, seiring dengan perjalanan waktu, perselisihan politik ini meningkat menjadi persoalan teologi. Bahkan ada dua teori yang membahas latar belakang timbulnya persoalan teologi yakni perbedaan aliran ilmu kalam. Pertama , awal tercampurnya masalah aqidah dengan hal yang lain adalah sejak mulai dari khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan terbunuh karena beberapa sahabat Nabi terlibat dalam urusan yang bersifat politis.
Dan masalah ini kian rumit ketika peristiwa tahkim terjadi pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Untuk mengetahui doktrin-doktrin Ahlussunnah wal Jama'ah. BAB II. Ahlussunnah adalah mereka yang mengikuti dengan konsisten semua jejak-langkah yang berasal dari Nabi Muhammad SAW. Dan membelanya [2]. Sumber dari istilah tersebut oleh sebagian banyak para ahli diambil dari hadits Nabi SAW.
Yang menerangkan akan terpecahnya umat Islam menjadi 73 golongan, antara lain hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan At-Turmudzi, yang artinya :. Dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya akan binasa, kecuali satu. Para sahabat Nabi bertanya : Siapakah yang satu itu wahai Rasulullah? Juga sering disebut sebagai paham Ahlussunnah saja, juga sering disebut sunni dan pengikutnya disebut sunniyun.
Mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lisannya. Ucapan itu diikuti kepercayaan dengan hatinya.
0コメント